Efloresensi Kelainan Kulit

 

 

Efloresensi -> Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif)

 

Efloresensi/UKK (Ujud Kelainan Kulit) Primer --> Biasanya kejadiannya akut, baru terjadi. Terdiri dari:


  • Makula-Patch




  • Papula - Plak




  • Urtikaria - Nodul





  • Vesikel - Bula




  • Pustula Kista






Bingung ??? Gimana Cara membedakannya? Mudah-mudahan penjelasan dibawah ini cukup membantu.


Semua yang datar (tidak ada peninggian), warna nya berbeda dari kulit sekitar, maka itu Makula.

 

Bila sudah ada penonjolan, maka efloresensi nya tergantung besar dan isinya (Perhatikan juga contoh gambar diatas) :

  • Kecil - Padat: Papul
  • Besar - Padat: Nodul
  • Kecil - Isi Cairan: Vesikel
  • Besar - Isi Cairan: Bula
  • Tampilan seperti vesikel namun berisi nanah: Pustula
  • Bila nanah berkumpul di jaringan sehingga batasnya tidak tegas: Abses
  • Bengkak, Kemerahan, timbul mendadak : Urtikaria
  • Karena pertumbuhan sel yang membesar: Tumor
  • Pertumbuhannya berbenjol-benjol nggak karuan: Vegetasi
  • Berbentuk seperti sebuah rongga/ruangan berdinding dan ada isinya: Kista

 

Bila kelainan kulit nya sudah lama terjadi, biasanya akan terjadilah UKK sekunder, sebagai berikut:

  • Mengalami Pengikisan:
    • Erosi: terjadi pengikisan sampai stratum basalis
    • Ekskoriasi: terjadi pengikisan hingga stratum papilaris
    • Ulkus: Bila terjadi pengikisan lebih dalam lagi.


       

  • Mengalami pengelupasan/pelapisan: Skuama --> munculnya lapisan-lapisan.Sebutkan tebal tipisnya, warna mengkilap, gelap, atau kekuningan.




  • Mengalami Penebalan: Membuat relief/guratan-guratan di kulit kita terlihat jelas seperti batang pohon dan ini disebut likenifikasi.






  • Mengering: Awalnya berupa cairan yang kemudian mengering menjadi Krusta.


Efloresensi/UKK Tersier: Komedo Burrow Milia Telangiektasis Hiperkeratosis

 

Selain dari Morfologinya diatas, sebaiknya dalam penggambaran/pendeskripsian efloresensi cantumkan juga hal-hal berikut:

 

  1. Warnanya: bila merah, biasanya kita sebut eritem, yang ini masih akut. Tapi kalo sudah kronis, yang terjadi bisa hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Eritem terjadi karena pelebaran pembuluh darah, tapi kalo sudah hipo/hiperpigmentasiyang bermasalah berarti pigmen dalam kulit, tentunya ini perlu waktu, sehingga prosesnya bersifat kronis.

  2. Besarnya: Miliar, Lentikular, Numular, Plakat.

  3. Bentuk atau susunannya: Linier, Arsinar (bulan sabit), Sirsinar (lingkaran), Polisiklik (bila tidak teratur). Tapi biasanya supaya praktis bisa aja tulis oval, bulat.

  4. Batasnya tegas/tidak. Bila tegas --> tulislah Sirkumskripta, bila tidak berbatas tegas --> Difus.

  5. Simetris pada kedua sisi?
     
  6. Lokal atau Generalisata (hampir di seluruh tubuh)? Atau jangan-jangan universal (praktis tak ada daerah yang aman)?
     
  7. Ada yang khas yang perlu juga diketahui, misalnya konfluens (lesi-lesi akhirnya bergabung), Iris (bayangkan seperti target lingkaran anak panah), herpetiformis (bentuknya seperti herpes, yaitu lesi-lesi berkelompok-kelompok).

  8. Penjalarannya, ada yang sentripetal (dari daerah tepi menuju ke tengah, seperti pada variola), atau sentrifugal (dari tengah ke tepi, seperti pada varisela) atau serpiginosa (menjalar ke satu jurusan, sementara di tempat awal menyembuh)



Terima kasih telah mengunjungi dan membaca artikel di website kami. Dapatkan Update Artikel dengan cara mengikuti beberapa Link berikut:


Facebook: https://web.facebook.com/OfficialCatatanDokter
Telegram : https://t.me/catatandokter atau @catatandokter

 

 

Artikel Lainnya

No comments:

Post a Comment

Pages